Jumat, 23 November 2018

Sudahkah Kita Menjadi Muttaqin? (1)

Sudahkah Kita Menjadi Muttaqin? (1)
Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar MA
Imam Besar Masjid Istiqlal, Guru Besar Ilmu Tafsir UIN Syarif Hidayatullah, dan Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an.


Salah satu target kita dalam berpuasa ialah untuk memperoleh derajat orang-orang bertakwa (muttaqin). Apakah sudah merasa ada tanda-tanda ketakwaan di dalam diri kita? Yang paling tahu hanya Allah SWT dan diri kita sendiri.
Salah satu tanda ketakwaan ialah munculnya kelembutan di dalam hati, adanya keluhuran niat di dalam pikiran, dan kesediaan diri untuk berbagi dengan orang lain, sebagaimana diformulasikan di dalam QS Al-Baqarah: 3-4 dan Ali Imran: 134-135.
Selama 11 bulan, kita menjadi hamba yang bebas dan mungkin di antara kita ada yang liar, gentayangan ke sana-kemari mencari mangsa.
Maka, selama sebulan penuh di dalam bulan Ramadhan kita ditempa dan di-recharge energi spiritualitas kita, semoga meninggalkan bekas yang dalam. Bulan Ramadhan ibarat oase di tengah padang pasir dan memberikan kepuasan kepada kafilah yang sedang berlalu.
Bulan Ramadhan adalah manifestasi dari rahmaniah dan rahimiah Allah SWT. Allah SWT menggambarkan diri-Nya di dalam dua kualitas, yaitu kualitas ketegaran dan keagungan (jalaliyyah/struggling) serta kualitas kelembutan dan kasih sayang (jamaliyyah/nurturing).
Melalui nama-nama- Nya, kita bisa mengenal bahwa Allah SWT lebih menonjol sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang daripada Tuhan Yang Maha Pemurka dan Pendendam. Seolah-olah Allah SWT memperkenalkan diri-Nya tidak untuk ditakuti, tetapi untuk dicintai.
Seorang yang mendekati Allah SWT lewat pintu maskulin akan mengesankan Tuhan bersifat transenden, jauh, berserah diri, struggling, dan menakutkan. Seseorang yang mendekati Tuhan lewat pintu feminin akan mengesankan Tuhan bersifat imanen, dekat, dominan, struggling, dan lebih tepat dicintai daripada ditakuti.
Sebagai orang yang telah menjalani puasa dan amaliah Ramadhan sebulan penuh, seniscayanya kita telah berada pada maqam spiritual yang lebih tinggi, syukur kalau di antara kita sudah ada yang masuk ke derajat paling tinggi, yaitu muttaqun (QS Al-Hujurat: 13)

Sumber: FP sejuta umat

Kamis, 05 April 2018

Versi terbaru || inilah Kisah Haru Hayati & Zenudin || HAMKA - Tenggelamnya Kapal Van der wijck.

Indonesian best seller Novel and movie.

Viral information Kisah Haru Hayati & Zenudin || HAMKA - Tenggelamnya Kapal Van der wijck ||

Viral and best seller book about Histori of Indonesia.

Selamat menyaksikan Booktrailer buku TENGGELAMNYA KAPAL VANDER WIJCK - Karya HAMKA. jangan lupa order bukunya

Rabu, 03 Februari 2016

HATIKU SELEMBAR DAUN

kata-katanya lugas namun menyentuh terselip keindahan dalam rangkaiannya.
inilah; Hatiku Selembar Daun  by: Sapardi Djoko Damono

Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput

Nanti dulu, biarkan aku sejenak berbaring di sini

Ada yang masih ingin ku pandang

Yang selama ini senantiasa luput

Sesaat adalah abadi

Sebelum kau sapu taman setiap pagi